Munafik? I don't think so :)

By Padd - Sunday, January 29, 2012

apakah kacamata kehidupannya salah? apakah dia aneh dalam menyikapi hal sensitif seperti itu? apakah ia terlalu munafik?
Cinta. ya, 4 kata itulah yang membuatnya terlihat uring- uringan. ia tak mengerti apa yang harus ia lakukan pada 4 kata itu.


menurutnya saat ia menyukai seseorang, itu adalah haknya. dan ketika seseorang ikut merasakan desiran aneh pada orang yang sama, itu adalah hak orang itu. ia tak berhak untuk melarang- membenci  orang itu.

Ia benci ketika orang- orang menatapnya prihatin atau bahkan berkata 'Sabar yaa.. jangan sakit hati lihat mereka seperti itu' saat lelaki- yang membuat desiran aneh di relung hatinya berdekatan dengan orang lain. ia bukan orang yang seperi itu- yang gampang cemburu dan seketika membenci seseorang hanya karena hal sepele seperi itu... menurutnya itu egois.

ia berpandangan bahwa ketika ia menyukai seseorang, biarkanlah hal itu mengalir seperti itu. dan ia tak berhak untuk membenci seseorang yang 'juga' menyukai lelaki yang sama seperi dirinya. cinta tak bisa di paksakan.

cemburu? semua orang pasti merasakannya. tak bisa di pungkiri, ia pun merasakan hal itu. tapi, apa mau di kata, itu sama sekali bukan haknya untuk membenci perempuan itu. ia hanyalah seseorang pencinta yang bertepuk sebelah tangan.
ia tak ingin orang- orang yang mengelilinginya berpikiran bahwa ia cemburu- benci saat melihat lelaki yang disukainya berdekatan dengan orang lain. karena hal itu sama sekali T.I.D.A.K B.E.N.A.R.

Munafik? kata itu yang banyak di utarakan saat mengetahui cara pikirnya. tidak, ia merasa bahwa ia tidak munafik. munafik dalam kamusnya adalah ketika ia membicarakan perempuan yang berdekatan dengan lelaki yang di sukainya di belakang dengan segudang kebencian yang di sembunyikan. dan ia seketika berpura- pura  bersikap normal di depan perempuan itu. munafik adalah seperi itu- menurut kacamatanya.
tapi, kasusnya berbeda. ia baik- baik saja di depan semua orang- tanpa terkecuali. dan yang mengetahui entah ia cemburu atau tidak hanyalah dirinya sendiri*dan Allah SWT ofcourse*. tak ada satupun yang tahu. beda kan? hal itu bukanlah kemunafikan.

The point is... siapapun berhak untuk menyukai seseorang yang disukainya. ia tak pernah melarangnya. ia pun tak pernah membencinya. ia tak mau jika suatu hubungan pertemanan menjadi berantakan- kacau hanya kerena urusan cinta.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments