perih rasanya. ya, dia sedang bergundah gulana dan miris rasanya ketika mendengar kabar itu. kabar yang paling di bencinya. kabar yang membuat bagian dari dirinya dan tentu saja orang- orang di sekitarnya uring- uringan bukan main.

ia tak menyukai pertengkaran. dan pertengkaran itu membuatnya kecewa. apakah jalinan persaudaraan antara mereka sudah putus? siapa yang memutuskannya? ya, tanpa di sadari semua pihak terlibat dalam pemutusan tali persaudaraan ini.

ia ingin memperbaikinya. mengikat kembali tali yang putus itu. tapi apa mau dikata, ia hanyalah seorang yang tak terlalu berpengaruh. bagaikan serpihan yang tak bernilai. bukan, dia terlalu takut untuk mengikatnya. dia terlalu takut untuk mencampuri pertengkaran ini. ia takut jika ia mencampurinya, maka dia akan memihak pada satu orang. dan dia tak mau itu.

hanya satu kata yang perlu di ingat: dia tak memihak siapapun juga. ya, itu yang terbaik bagi mereka. tak perlu lah membela satu pihak, karena itu akan membuat permasalahan ini tambah runyam.

'selesaikanlah kesalah pahaman ini sebelum kalian menyesal di kemudian hari. waktu kita terlalu berharga utnuk di sia- siakan. waktu terus berputar, dan tanpa kita sadari 4 bulan tersisa, 2 bulan tersisa, 4 minggu tersisa, 2 minggu tersisa, 1 minggu tersisa, dan akhirnya 1 hari tersisa.
perbaiki apa yang harus di perbaiki. waktu kita tak banyak sebelum 1 kubu ini berpencar tuk mencari jalan yang lebih baik kedepannya.' itu yang ada di benaknya.