It’s simple just
like you --- > Part 2
Title : It’s simple just like you part 2
Author : Lee Ha Kyo (fadlun nida)
Main cast : Jung eun hye (imaginary), Lee jinki
Support cast : Jesicca, kim kibum, Lee hyun won
Length : Sequel
Genre : Romance, Humor, life
Rating : -15
Lee Jinki pov
‘mwo…??! Gu.. guru privat..??!’ teriakku dan Eunhye
bersamaan.
‘nde.. kau Lee Jinki, akan menjadi guru privat Jung
Eun Hye sampai ujian kelulusan tiba. Dan hal itu tidak bisa ditolerir lagi. itu
ganjaran atas kesalahanmu tadi pagi..’ kata sonsaengnim menegaskan.
‘aisshh.. sampai ujian kelulusan tiba? Itu berarti aku
harus menjadi gurunya selama 6 bulan?? Aargghh.. sincha.. ‘ gerutuku dalam hati
sambil mengacak acak rambut jatuhku.
‘kundae sonsaengnim, tidak bisakah kau merubah hukuman
kita?? aku mau di carikan guru privat,
asal jangan dia. Siapa saja boleh, asal jangan namja mesum yang satu ini.
Jebalyo ..’ kata Eun hye dengan muka memelas.
‘Tidak bisa Eun Hye-ahh!! itu sudah ganjaran untuk
kalian berdua!’ kata sonsaengnim setengah
berteriak.
Aiisshh… kata kata Eun hye pun tak bisa merubah
hukuman sonsaengnim. Tapi, tunggu.. ada yang salah dengan kata- katanya. Apa
yang barusan dia katakan??
‘yaa!!! Me.. mesum?? kau bilang aku mesum ‘lagi’??!
yaa!! Aku tidak pernah menyentuhmu pabbo!!!’
Dan…
‘Auuuuu’ dia menginjak kakiku ‘lagi’. kenapa banyak
hal- hal buruk yang terjadi ‘lagi’ saat aku bersamanya.
‘yaaa!!! Namja pabbo!!! diamlah atau aku akan
mematahkan kakimu..’ katanya setengah berbisik ke telingaku sambil melihat
geram ke arah kakiku. Bisikan yang membuat bulu romaku bergidik.
aku pun memandangnya dari bawah sampai atas. Aku
sangat yakin sekarang bahwa dia ini pernah melakukan operasi. Dia pasti
transgender. Ya… betul, dia pasti transgender. Mana ada wanita yang seperti
ini.. cara jalan seperti laki laki, suka mengancam, dan lihat penampilannya..
ckckck.. apa dia tak punya tv di rumah sampai sampai perkembangan fashion pun
tak bisa di ikutinya??? sepatu warna kuning terang, memakai celana training
yang dipadukan dengan rok sekolah, baju kemeja kebesaran, dan lihat rambutnya.
Di ikat acak acakan. Memakai topi butut lagi. Dan apa??? Di saat genting
seperti ini dia masih bisa memakan permen karet?? Ckcckckk… dia operasi di mana yaaa kira kira??
Jung Eun Hye pov
‘Yaaa!!! Namja pabbo!!! diamlah atau aku akan
mematahkan kakimu..’ kataku padanya dengan oktaf yang lebih rendah sambil
melihat geram ke arah kakinya.
Kekeke.. dia sepertinya mempercayai omonganku. Liat
saja raut wajahnya, seperti orang
berhutang yang takut dipukuli oleh rentenir. Hohohoo…
Tapi, mengapa aku risih yaaaa???
Dan omo!! Dia memandangku dari arah bawah sampai
atas!! Ada apa dengannya??? Mengapa menatapku seperti itu?? Apa jangan-
jangan….
‘yaaa!!! Mengapa kau terus memperhatikan ‘tubuhku’???
kataku kaget sambil menyilangkan kedua tangan membentuk X.
‘ckckck… hhhhh’ dia mendesah sambil menggeleng
gelengkan kepalanya dan tersenyum. Tersenyum licik sepertinya.
‘w..waeyo??’ tanyaku bingung. Kenapa dia mendesah?? Jangan- jangan dia
memang betul betul mesum???
‘see??? Siapa yang lebih mesum? aku atau kau? Hahaaha…
padahal aku hanya melihat penampilanmu yang seperti wonder woman kesasar, tapi kau malah melihat
tatapanku dengan cara yang berbeda. Siapa yang lebih suka berpikiran mesum??
kau atau aku??’ Katanya sambil menjulurkan lidah.
‘m.. mwo?? wonder woman kesasar?? Dan apa kau bilang?
A.. aku yang mesum?? yaa!!! Kau mau aku..’ belum sempat aku melanjutkan kata
kata mutiara(?) sonsaengnim seketika berteriak, dan…
‘yaaa!!! Haksaeng! Bisakah kalian tidak ribut seperti
ini?? Ini ruang kantor! Bukan bar yang jika kalian berteriak teriak tidak akan
terdengar!!! Aissshhh… yaa!!!
Dengar baik- baik. Jung Eun Hye, jika nilai kelulusanmu di bawah angka 7, kau
tidak akan ku ikutkan dalam perkemahan acara kelulusan di pulau Jeju nanti. Dan
itu juga berlaku untukmu Lee Jinki..’ kata sonsaengnim tegas. Huaaa!!! Sincha..
dia benar benar berkarisma saat mengatakannya! Tapi, tetap saja menurutku itu
sangat kejam -_-
‘ne.. algaessemnida sonsaengnim’ kataku dan Jinki pasrah.
Kemudian aku pun beranjak pergi dari ruang guru dan
diikuti oleh Jinki yang berada di belakang.
~~~~~__________~~~~~
Author Pov
jalanan sudah sangat sepi. maklum, sekarang sudah
pukul 11 malam. dan kompleks rumah eun hye memang sudah sangat sepi jika jam
telah menunjukkan pukul 10 ke atas. hanya terdengar suara gesekan dedaunan yang
tersapu semilir angin yang berhembus kencang. terasa menusuk tulang rusuk dan
pori pori wajah Eun hye yang sedang berjalan pulang di lorong sempit yang gelap
itu.
'naega saranghaetdeon geu ireum bulleoboryeo
nagalsurok neomu meoreojyeotdeon, nanaaaanaaa... aissh, aku lupa lirik
selanjutnya, sial' umpat Eun hye sambil menghentakkan kakinya ke aspal jalanan.
'geu ireum ijen jeogeonoko na ulmeogyeo nae ane
sumgo sipeojyo' terdengar suara dari belakang yang sedang menyambung lirik
lagu Eun hye barusan.
Eun hye pun menghentikan langkahnya. bulu romanya
bergidik ketika mendengar suara itu. bukan karena ia takut mendengar suara itu
tapi karena ia terpesona dengan suaranya.
'suranya begitu halus. aissh.. andwae! andwae! kau
tidak tahu orang itu siapa eun hye! jangan jangan dia mau menculikmu. balikkan
badanmu eun hye-ah! andwae! andwae! jangan bergerak! bisa saja dia membawa
pisau dan jika kau berbalik dia akan menusukmu! atau jika kau berbalik, dia
akan menghipnotismu dengan matanya!!'kata eun hye dalam hati. sedang berperang
dengan batinnya (?) O.o
'Yaaa! kau sedang apa malam...' belum sempat orang itu
meneruskan kata katanya Eun hye seketika...
'yaaa! nuguya? apa yang mau kau lakukan? jika kau mau
menculikku, kau tidak akan bisa karena aku ini sudah sabuk hitam. jadi jangan
macam macam..' sahut eun hye dengan nada bergetar. tidak berbalik ke arah orang
itu. bahkan untuk bergerak saja ia tidak mampu.
'balikkan badanmu' pinta orang itu. suaranya begitu
tenang. lebih tepatnya sangat dingin.
'andwae! bisa saja kau akan menusukku jika aku
membalikkan badan, atau.. atau kau akan menembakku. atau langsung memasukkanku
ke karung dan menculikku' kata eun hye lagi.
'cih.. katanya kau sabuk hitam' sahut orang itu dengan
nada yang meledek.
'itu bohong pabo' kata eun hye. dalam hati tentu saja.
'a.. aku tidak mungkin berkelahi denganmu karena aku
tidak tahu apakah kau orang jahat atau bukan' sergah eun hye dengan mata tertutup.
'ada apa dengannya? kenapa tubuhnya bergetar? nada
suaranya juga terdengar sangat ketakutan. padahal aku kan tidak bermaksud ingin
menculiknya. dasar yeoja aneh' kata orang itu dalam hati.
orang itu- yang sepertinya adalah namja sektika
berjalan beberapa langkah dan mensejajarkan tubuhnya dengan eun hye. ia pun
menengok ke kanan dan berusaha untuk melihat wajah eun hye yang sedang menutup
matanya dengan rapat. eun hye terlihat sangat ketakutan. wajahnya menyiratkan
kesakitan mendalam. ia seperti sedang bermimpi buruk. ada apa dengan yeoja ini?
tanya namja itu. ia pun seketika berjalan satu langkah di depan eun hye-
berhadapan dengan yeoja yang tiba tiba bertingkah aneh ini. dengan agak ragu ia
sentuh dagu Eun hye dan mendongakkan kepala yeoja itu ke atas agar ia bisa
melihat wajahnya dengan leluasa.
'neomu yeppo' batinnya bersuara.
dengan agak ragu Eun hye mulai membuka matanya
perlahan. dan.......
'Kyaaaa!!!!!!! Jinki-ah, apa yang kau lakukan???
mengapa kau ada di depanku?? jadi.. jadi yang dari tadi ada di belakang adalah
kau?? aisshh... kenapa kau tidak menyahut saat kutanya siapa? kalau aku mengeluarkan jurusku,
mungkin
kau sekarang sudah ada di rumah sakit. untung aku tak menyerangmu. tapi boleh
saja sih jika kau mau....'
namja yang ternyata adalah Jinki itu hanya menatap
kosong eun hye. tidak mengeluarkan suara apa pun.
'kenapa kau tidak menjawab?? aku sedang bertanya
padamu pabo!' teriak eun hye dengan nada emosi.
'pertama, jangan berteriak jika sedang berbicara
padaku...' akhirnya Jinki mengeluarkan suara flatnya, tapi...
'bagaimana aku bisa berbicara pelan bila berteriak
saja kau tak mengerti...' teriak eun hye lagi.
'kedua, jangan pernah memotong pembicaraanku, karena
aku benci itu' kata Jinki. eun hye pun terdiam.
'ketiga, bagaimana aku bisa menjawab pertanyaanmu jika
kau terus saja mengoceh ria. keempat, aku tadi sedang mencari udara segar di
luar dan seketika menemukanmu di sini. kelima, ini sudah jam 11 lewat, tapi kau
baru saja pulang? kemana saja kau? keluyuran tak jelas?? mulai dari sekarang
kau harus pulang paling lambat jam 9. itu jika tak ada les denganku. jika ada
les, kau harus pulang jam 6 dan segera ke rumahku. karena aku mau kita belajar
di rumahku, bukan di rumahmu. dan ini yang sangat penting dari berita yang
penting tadi, jangan pikir aku menghawatirkanmu, karena aku sama sekali tak
peduli denganmu. aku berbicara seperti ini karena sebagai murid teladan aku
harus mematuhi perintah dari Park Sonsaengnim...'
'mematuhi hukuman maksudnya' sela Eun hye tiba tiba.
ooopppsss, dia memotong pembicaraan Jinki. orangnya pun langsung mendelik sangar.
'dan terakhir...'
'dasar, katanya yang tadi itu adalah yang terakhir' ia
segera menutup mulutnya dan mengangkat tangan kanannya- membentuk angka 2 tanda
'piece'. Oooopppsss,
lagi lagi Eun hye memotong pembicaraan.
'dan terakhir...
aku tak pernah menganggap hal ini sebagai 'hukumanku' tapi aku
menganggap hal ini sebagai 'perintah' dari sonsaengnim.' kata Jinki lagi. ia
menekan kata hukuman dan perintah.
'wawww... kau berbicara lebih dari 7 menit. hebat.
apakah 'petuahmu' sudah tersampaikan semua 'bodyguardku'??? tanya Eun hye
dengan bibir tersungging. mata berbinar. itu tanda Eun hye sedang mengejek. dan
ia pun segera lari sebelum Jinki mulai mengoceh lagi. dan...
'yaaa!!! apa kau bilang? bodyguard??? Ini yang paling
terakhir, aku bukan bodyguardmu Jung Eun Hye pabo!!! Dan besok malam kita harus
memulai pelajaran. Jam 7 di rumahku dan jangan lupa!!!’ teriak
Jinki susah payah. terlihat sosok Eun hye yang mulai berbelok ke kanan dan
akhrinya menghilang dari jangkauan penglihatan namja tampan ini.
~~~~~________________~~~~~
‘Aisshh.. sekarang sudah jam 7
lewat 10 menit dan dia belum juga datang??’ gerutu Jinki sebal.
‘atau lebih baik aku ke rumahnya
saja? ya, itu lebih baik’
Jinki pun langsung menyambar jaket
cokelatnya dan langsung turun ke lantai bawah.
‘Eomma, Aku pergi dulu. Tak usah
menugguku untuk makan malam’ kata Jinki pada eommanya yang sedang berada di
dapur.
‘ne, hati- hati Jinki-ah’ kata
eomma Jinki.
Jinki pun cepat cepat berjalan ke
arah rumah Eun hye. Udara sangat dingin di luar sana.
Tok... tok... tok.. Jinki pun
mengetuk pintu rumah Eun hye yang ketiga kalinya. Tapi tetap saja tidak ada
jawaban.
‘aisshh... udara sangat dingin,
dan Eun hye tidak juga membuka pintunya’ gerutu Jinki sambil menggosok gosok
kedua telapak tangannya yang sepertinya mulai memucat.
‘ahhh.. lebih baik kutelepon
saja.. Eun hye, Jung Eun Hye... aaagghhh.. aku tak punya nomor teleponnya’
gerutu Jinki lagi sambil memasukkan handphonenya ke saku jaket.
Dan tiba tiba...
Klekk.. pintu rumah Eun hye
terbuka.
‘oo’, Jinki-ah.. sedang apa kau di
sini??’ tanya Eun hye sambil membulatkan matanya. Tidak tahu jika Jinki yang
dari tadi mengetuk pintunya.
‘yaa pabo!!! Kau lupa bahwa hari
ini kita harus les privat jam 7 di rumahku?? Dan ini sudah jam setengah 8! Dan
Aisshhh.. cepat ganti bajumu, aku risih melihatnya’ pinta Jinki dan langsung
mengalihkan pandangannya ke samping.
Eun hye yang hanya memakai kaos
ketat dan hotpants minim kain pun langsung kabur ke lantai 2 dan cepat cepat
masuk ke kamar untuk mengganti pakaiannya.
‘Omooo... aisshh.. mana aku tahu
kalau dia mau datang. Kalo aku tahu pasti aku akan memakai baju lain’ gerutu
Eun hye sambil memakai baju yang lebih tertutup.
Setelah mengganti baju, ia pun
turun ke lantai bawah dan sudah mendapati Jinki duduk di ruang tamu. Perasaan
aku tak pernah menyuruhnya untuk masuk. Batin Eun hye.
‘yaa!! Kenapa kau tidak bilang
kalau kita akan les malam ini??’ tanya Eun hye kesal dan langsung duduk di sofa
lainnya.
‘hhhh,,, mangkanya kalau seseorang
sedang berbicara, jangan langsung lari. Kemarin aku berteriak bahwa malam ini
kita sudah harus les. Dan kita harus les di rumahku. Aku tak mau les
dirumahmu.’ Kata Jinki dingin.
Jinki menatap Eun hye dingin dan
berkata ‘kau yeoja?? Apa yang membuktikan bahwa kau seorang yeoja?’ tanya
Jinki, lau mengedarkan pandangannya ke arah yeoja itu dari bawah sampai atas.
Dan langsung menggelengkan kepalanya tanda ‘kau bukan yeoja’.
‘Aisshh.... tak usah menatapku
seperti itu. Itu membuatku risih. Hhhhh... ya sudahlah, terserah apa katamu.
Jadi, kita harus pergi ke rumahmu sekarang?’ tanya Eun hye dengan wajah pasrah.
‘tentu saja’ kata Jinki tenang.
‘baiklah. Tunggu sbentar, aku akan
mengambil buku bukuku’ sebelum Eun hye melangkahkan kakinya untuk mengambil
bukunya, Jinki langsung berkata...
‘aku tak nafsu denganmu pabo!!’
jawab Jinki sambil berdiri dan langsung memukul kepala Eun hye cukup keras. Ia
sungguh tak menganggap Eun hye sebagai yeoja.
~~~~~~______~~~~~~
Mereka berduapun telah sampai di
depan pintu rumah Jinki.
Tok.. tok... tok... tak ada jawaban
apapun, akhirnya Jinki mengeluarkan handphonenya dan alngsung menelepon
eommanya.
‘bagaimana? Tanya Eun hye pada
Jinki.
‘eommaku sedang keluar. Ada
urusan. Katanya kunci ada di pot sebelah sana. Cepat ambil’ suruh Jinki sambil
menunjuk pot yang dikatakannya tadi.
Sebelum Eun hye ingin membantah,
Jinki langsung menatap Eun hye sangar. Alhasil Eun hye pun menuruti perintah
Jinki.
Setelah pintu terbuka, mereka
langsung masuk ke dalam karena udara sudah sangat mencekam.
Dan lagi lagi belum sempat Eun hye
mau duduk di sofa ruang tamu Jinki seketika berkata...
‘yaa!!! Ambil sapu dan serok
sampah itu. Lau naiklah ke lantai dua. Kau pasti sudah tahu kan apa yang harus
kau lakukan sekarang??’ kata Jinki sambil memamerkan smile evilnya.
‘m...mwooo?? jadi, kau menyuruhku
untuk membersihkan lantai 2???’ teriak Eun hye. hidupnya pasti akan lebih sengsara bersama namja ini. itu yang dipikirkannya. tapi, sebenarnya tak seburuk itu sih.
*TBC*
0 comments