It's simple just like you -----> part 2

By Padd - Tuesday, May 08, 2012



It’s simple just like you --- > Part 2




Title : It’s simple just like you part 2
Author : Lee Ha Kyo (fadlun nida)
Main cast : Jung eun hye (imaginary), Lee jinki
Support cast : Jesicca, kim kibum, Lee hyun won
Length : Sequel
Genre : Romance, Humor, life
Rating : -15





Lee Jinki pov

‘mwo…??! Gu.. guru privat..??!’ teriakku dan Eunhye bersamaan.
‘nde.. kau Lee Jinki, akan menjadi guru privat Jung Eun Hye sampai ujian kelulusan tiba. Dan hal itu tidak bisa ditolerir lagi. itu ganjaran atas kesalahanmu tadi pagi..’ kata sonsaengnim menegaskan.

‘aisshh.. sampai ujian kelulusan tiba? Itu berarti aku harus menjadi gurunya selama 6 bulan?? Aargghh.. sincha.. ‘ gerutuku dalam hati sambil mengacak acak rambut jatuhku.

‘kundae sonsaengnim, tidak bisakah kau merubah hukuman kita??  aku mau di carikan guru privat, asal jangan dia. Siapa saja boleh, asal jangan namja mesum yang satu ini. Jebalyo ..’ kata Eun hye dengan muka memelas.

‘Tidak bisa Eun Hye-ahh!! itu sudah ganjaran untuk kalian berdua!’ kata sonsaengnim  setengah berteriak.
Aiisshh… kata kata Eun hye pun tak bisa merubah hukuman sonsaengnim. Tapi, tunggu.. ada yang salah dengan kata- katanya. Apa yang barusan dia katakan??

‘yaa!!! Me.. mesum?? kau bilang aku mesum ‘lagi’??! yaa!! Aku tidak pernah menyentuhmu pabbo!!!’
Dan…

‘Auuuuu’ dia menginjak kakiku ‘lagi’. kenapa banyak hal- hal buruk yang terjadi ‘lagi’ saat aku bersamanya.

‘yaaa!!! Namja pabbo!!! diamlah atau aku akan mematahkan kakimu..’ katanya setengah berbisik ke telingaku sambil melihat geram ke arah kakiku. Bisikan yang membuat bulu romaku bergidik. 

aku pun memandangnya dari bawah sampai atas. Aku sangat yakin sekarang bahwa dia ini pernah melakukan operasi. Dia pasti transgender. Ya… betul, dia pasti transgender. Mana ada wanita yang seperti ini.. cara jalan seperti laki laki, suka mengancam, dan lihat penampilannya.. ckckck.. apa dia tak punya tv di rumah sampai sampai perkembangan fashion pun tak bisa di ikutinya??? sepatu warna kuning terang, memakai celana training yang dipadukan dengan rok sekolah, baju kemeja kebesaran, dan lihat rambutnya. Di ikat acak acakan. Memakai topi butut lagi. Dan apa??? Di saat genting seperti ini dia masih bisa memakan permen karet?? Ckcckckk…  dia operasi di mana yaaa kira kira??

Jung Eun Hye pov

‘Yaaa!!! Namja pabbo!!! diamlah atau aku akan mematahkan kakimu..’ kataku padanya dengan oktaf yang lebih rendah sambil melihat geram ke arah kakinya.

Kekeke.. dia sepertinya mempercayai omonganku. Liat saja raut wajahnya, seperti orang  berhutang yang takut dipukuli oleh rentenir. Hohohoo…
Tapi, mengapa aku risih yaaaa???
Dan omo!! Dia memandangku dari arah bawah sampai atas!! Ada apa dengannya??? Mengapa menatapku seperti itu?? Apa jangan- jangan….

‘yaaa!!! Mengapa kau terus memperhatikan ‘tubuhku’??? kataku kaget sambil menyilangkan kedua tangan membentuk X.

‘ckckck… hhhhh’ dia mendesah sambil menggeleng gelengkan kepalanya dan tersenyum. Tersenyum licik sepertinya.

‘w..waeyo??’ tanyaku bingung.  Kenapa dia mendesah?? Jangan- jangan dia memang betul betul mesum???

‘see??? Siapa yang lebih mesum? aku atau kau? Hahaaha… padahal aku hanya melihat penampilanmu yang seperti  wonder woman kesasar, tapi kau malah melihat tatapanku dengan cara yang berbeda. Siapa yang lebih suka berpikiran mesum?? kau atau aku??’ Katanya sambil menjulurkan lidah.

‘m.. mwo?? wonder woman kesasar?? Dan apa kau bilang? A.. aku yang mesum?? yaa!!! Kau mau aku..’ belum sempat aku melanjutkan kata kata mutiara(?) sonsaengnim seketika berteriak, dan…

‘yaaa!!! Haksaeng! Bisakah kalian tidak ribut seperti ini?? Ini ruang kantor! Bukan bar yang jika kalian berteriak teriak tidak akan terdengar!!! Aissshhh…  yaa!!! Dengar baik- baik. Jung Eun Hye, jika nilai kelulusanmu di bawah angka 7, kau tidak akan ku ikutkan dalam perkemahan acara kelulusan di pulau Jeju nanti. Dan itu juga berlaku untukmu Lee Jinki..’ kata sonsaengnim tegas. Huaaa!!! Sincha.. dia benar benar berkarisma saat mengatakannya! Tapi, tetap saja menurutku itu sangat kejam -_-

‘ne.. algaessemnida sonsaengnim’ kataku dan Jinki pasrah.

Kemudian aku pun beranjak pergi dari ruang guru dan diikuti oleh Jinki yang berada di belakang.


~~~~~__________~~~~~

Author Pov

jalanan sudah sangat sepi. maklum, sekarang sudah pukul 11 malam. dan kompleks rumah eun hye memang sudah sangat sepi jika jam telah menunjukkan pukul 10 ke atas. hanya terdengar suara gesekan dedaunan yang tersapu semilir angin yang berhembus kencang. terasa menusuk tulang rusuk dan pori pori wajah Eun hye yang sedang berjalan pulang di lorong sempit yang gelap itu.

'naega saranghaetdeon geu ireum bulleoboryeo nagalsurok neomu meoreojyeotdeon, nanaaaanaaa... aissh, aku lupa lirik selanjutnya, sial' umpat Eun hye sambil menghentakkan kakinya ke aspal jalanan.

'geu ireum ijen jeogeonoko na ulmeogyeo nae ane sumgo sipeojyo' terdengar suara dari belakang yang sedang menyambung lirik lagu Eun hye barusan.

Eun hye pun menghentikan langkahnya. bulu romanya bergidik ketika mendengar suara itu. bukan karena ia takut mendengar suara itu tapi karena ia terpesona dengan suaranya.

'suranya begitu halus. aissh.. andwae! andwae! kau tidak tahu orang itu siapa eun hye! jangan jangan dia mau menculikmu. balikkan badanmu eun hye-ah! andwae! andwae! jangan bergerak! bisa saja dia membawa pisau dan jika kau berbalik dia akan menusukmu! atau jika kau berbalik, dia akan menghipnotismu dengan matanya!!'kata eun hye dalam hati. sedang berperang dengan batinnya (?) O.o

'Yaaa! kau sedang apa malam...' belum sempat orang itu meneruskan kata katanya Eun hye seketika...

'yaaa! nuguya? apa yang mau kau lakukan? jika kau mau menculikku, kau tidak akan bisa karena aku ini sudah sabuk hitam. jadi jangan macam macam..' sahut eun hye dengan nada bergetar. tidak berbalik ke arah orang itu. bahkan untuk bergerak saja ia tidak mampu.

'balikkan badanmu' pinta orang itu. suaranya begitu tenang. lebih tepatnya sangat dingin.

'andwae! bisa saja kau akan menusukku jika aku membalikkan badan, atau.. atau kau akan menembakku. atau langsung memasukkanku ke karung dan menculikku' kata eun hye lagi.

'cih.. katanya kau sabuk hitam' sahut orang itu dengan nada yang meledek.

'itu bohong pabo' kata eun hye. dalam hati tentu saja.

'a.. aku tidak mungkin berkelahi denganmu karena aku tidak tahu apakah kau orang jahat atau bukan' sergah eun hye dengan mata tertutup.

'ada apa dengannya? kenapa tubuhnya bergetar? nada suaranya juga terdengar sangat ketakutan. padahal aku kan tidak bermaksud ingin menculiknya. dasar yeoja aneh' kata orang itu dalam hati.

orang itu- yang sepertinya adalah namja sektika berjalan beberapa langkah dan mensejajarkan tubuhnya dengan eun hye. ia pun menengok ke kanan dan berusaha untuk melihat wajah eun hye yang sedang menutup matanya dengan rapat. eun hye terlihat sangat ketakutan. wajahnya menyiratkan kesakitan mendalam. ia seperti sedang bermimpi buruk. ada apa dengan yeoja ini? tanya namja itu. ia pun seketika berjalan satu langkah di depan eun hye- berhadapan dengan yeoja yang tiba tiba bertingkah aneh ini. dengan agak ragu ia sentuh dagu Eun hye dan mendongakkan kepala yeoja itu ke atas agar ia bisa melihat wajahnya dengan leluasa.

'neomu yeppo' batinnya bersuara.

dengan agak ragu Eun hye mulai membuka matanya perlahan. dan.......

'Kyaaaa!!!!!!! Jinki-ah, apa yang kau lakukan??? mengapa kau ada di depanku?? jadi.. jadi yang dari tadi ada di belakang adalah kau?? aisshh... kenapa kau tidak menyahut saat kutanya siapa? kalau aku mengeluarkan jurusku, mungkin kau sekarang sudah ada di rumah sakit. untung aku tak menyerangmu. tapi boleh saja sih jika kau mau....'

namja yang ternyata adalah Jinki itu hanya menatap kosong eun hye. tidak mengeluarkan suara apa pun.

'kenapa kau tidak menjawab?? aku sedang bertanya padamu pabo!' teriak eun hye dengan nada emosi.

'pertama, jangan berteriak jika sedang berbicara padaku...' akhirnya Jinki mengeluarkan suara flatnya, tapi...

'bagaimana aku bisa berbicara pelan bila berteriak saja kau tak mengerti...' teriak eun hye lagi.

'kedua, jangan pernah memotong pembicaraanku, karena aku benci itu' kata Jinki. eun hye pun terdiam.

'ketiga, bagaimana aku bisa menjawab pertanyaanmu jika kau terus saja mengoceh ria. keempat, aku tadi sedang mencari udara segar di luar dan seketika menemukanmu di sini. kelima, ini sudah jam 11 lewat, tapi kau baru saja pulang? kemana saja kau? keluyuran tak jelas?? mulai dari sekarang kau harus pulang paling lambat jam 9. itu jika tak ada les denganku. jika ada les, kau harus pulang jam 6 dan segera ke rumahku. karena aku mau kita belajar di rumahku, bukan di rumahmu. dan ini yang sangat penting dari berita yang penting tadi, jangan pikir aku menghawatirkanmu, karena aku sama sekali tak peduli denganmu. aku berbicara seperti ini karena sebagai murid teladan aku harus mematuhi perintah dari Park Sonsaengnim...'

'mematuhi hukuman maksudnya' sela Eun hye tiba tiba. ooopppsss, dia memotong pembicaraan Jinki. orangnya pun langsung mendelik sangar.

'dan terakhir...'

'dasar, katanya yang tadi itu adalah yang terakhir' ia segera menutup mulutnya dan mengangkat tangan kanannya- membentuk angka 2 tanda 'piece'. Oooopppsss, lagi lagi Eun hye memotong pembicaraan.

'dan terakhir...  aku tak pernah menganggap hal ini sebagai 'hukumanku' tapi aku menganggap hal ini sebagai 'perintah' dari sonsaengnim.' kata Jinki lagi. ia menekan kata hukuman dan perintah.

'wawww... kau berbicara lebih dari 7 menit. hebat. apakah 'petuahmu' sudah tersampaikan semua 'bodyguardku'??? tanya Eun hye dengan bibir tersungging. mata berbinar. itu tanda Eun hye sedang mengejek. dan ia pun segera lari sebelum Jinki mulai mengoceh lagi. dan...

'yaaa!!! apa kau bilang? bodyguard??? Ini yang paling terakhir, aku bukan bodyguardmu Jung Eun Hye pabo!!! Dan besok malam kita harus memulai pelajaran. Jam 7 di rumahku dan jangan lupa!!!’ teriak Jinki susah payah. terlihat sosok Eun hye yang mulai berbelok ke kanan dan akhrinya menghilang dari jangkauan penglihatan namja tampan ini.

~~~~~________________~~~~~

‘Aisshh.. sekarang sudah jam 7 lewat 10 menit dan dia belum juga datang??’ gerutu Jinki sebal.

‘atau lebih baik aku ke rumahnya saja? ya, itu lebih baik’

Jinki pun langsung menyambar jaket cokelatnya dan langsung turun ke lantai bawah.

‘Eomma, Aku pergi dulu. Tak usah menugguku untuk makan malam’ kata Jinki pada eommanya yang sedang berada di dapur.

‘ne, hati- hati Jinki-ah’ kata eomma Jinki.

Jinki pun cepat cepat berjalan ke arah rumah Eun hye. Udara sangat dingin di luar sana.

Tok... tok... tok.. Jinki pun mengetuk pintu rumah Eun hye yang ketiga kalinya. Tapi tetap saja tidak ada jawaban.

‘aisshh... udara sangat dingin, dan Eun hye tidak juga membuka pintunya’ gerutu Jinki sambil menggosok gosok kedua telapak tangannya yang sepertinya mulai memucat.

‘ahhh.. lebih baik kutelepon saja.. Eun hye, Jung Eun Hye... aaagghhh.. aku tak punya nomor teleponnya’ gerutu Jinki lagi sambil memasukkan handphonenya ke saku jaket.
Dan tiba tiba...

Klekk.. pintu rumah Eun hye terbuka.

‘oo’, Jinki-ah.. sedang apa kau di sini??’ tanya Eun hye sambil membulatkan matanya. Tidak tahu jika Jinki yang dari tadi mengetuk pintunya.

‘yaa pabo!!! Kau lupa bahwa hari ini kita harus les privat jam 7 di rumahku?? Dan ini sudah jam setengah 8! Dan Aisshhh.. cepat ganti bajumu, aku risih melihatnya’ pinta Jinki dan langsung mengalihkan pandangannya ke samping.

Eun hye yang hanya memakai kaos ketat dan hotpants minim kain pun langsung kabur ke lantai 2 dan cepat cepat masuk ke kamar untuk mengganti pakaiannya.

‘Omooo... aisshh.. mana aku tahu kalau dia mau datang. Kalo aku tahu pasti aku akan memakai baju lain’ gerutu Eun hye sambil memakai baju yang lebih tertutup.

Setelah mengganti baju, ia pun turun ke lantai bawah dan sudah mendapati Jinki duduk di ruang tamu. Perasaan aku tak pernah menyuruhnya untuk masuk. Batin Eun hye.

‘yaa!! Kenapa kau tidak bilang kalau kita akan les malam ini??’ tanya Eun hye kesal dan langsung duduk di sofa lainnya.

‘hhhh,,, mangkanya kalau seseorang sedang berbicara, jangan langsung lari. Kemarin aku berteriak bahwa malam ini kita sudah harus les. Dan kita harus les di rumahku. Aku tak mau les dirumahmu.’ Kata Jinki dingin. 

‘mwoo?? Tapi kenapa kalau di rumahku? Aku kan yeoja. Itu tidak mungkin untukku jika harus pergi kerumahmu’ kata Eun hye. Nada bicaranya terdengar kaget.

Jinki menatap Eun hye dingin dan berkata ‘kau yeoja?? Apa yang membuktikan bahwa kau seorang yeoja?’ tanya Jinki, lau mengedarkan pandangannya ke arah yeoja itu dari bawah sampai atas. Dan langsung menggelengkan kepalanya tanda ‘kau bukan yeoja’.

‘Aisshh.... tak usah menatapku seperti itu. Itu membuatku risih. Hhhhh... ya sudahlah, terserah apa katamu. Jadi, kita harus pergi ke rumahmu sekarang?’ tanya Eun hye dengan wajah pasrah.

‘tentu saja’ kata Jinki tenang.

‘baiklah. Tunggu sbentar, aku akan mengambil buku bukuku’ sebelum Eun hye melangkahkan kakinya untuk mengambil bukunya, Jinki langsung berkata...

‘untuk hari ini kau tidak perlu untuk membawa buku. Aku akan menyuruhmu ‘sesuatu’ sebagai pemanasan dari program pembelajaran ini’ kata Jinki sambil tersenyum licik. Sangat licik.

‘mwo?? Yaa!!! Jangan macam macam kau! Ku peringatkan sekali lagi, aku ini pemegang sabuk hitam’ teriak Eun hye sambil menyilangkan kedua tangannya membentuk huruf X.

‘aku tak nafsu denganmu pabo!!’ jawab Jinki sambil berdiri dan langsung memukul kepala Eun hye cukup keras. Ia sungguh tak menganggap Eun hye sebagai yeoja.


~~~~~~______~~~~~~


Mereka berduapun telah sampai di depan pintu rumah Jinki.
Tok.. tok... tok... tak ada jawaban apapun, akhirnya Jinki mengeluarkan handphonenya dan alngsung menelepon eommanya.

‘bagaimana? Tanya Eun hye pada Jinki.

‘eommaku sedang keluar. Ada urusan. Katanya kunci ada di pot sebelah sana. Cepat ambil’ suruh Jinki sambil menunjuk pot yang dikatakannya tadi.

Sebelum Eun hye ingin membantah, Jinki langsung menatap Eun hye sangar. Alhasil Eun hye pun menuruti perintah Jinki.

Setelah pintu terbuka, mereka langsung masuk ke dalam karena udara sudah sangat mencekam.

Dan lagi lagi belum sempat Eun hye mau duduk di sofa ruang tamu Jinki seketika berkata...

‘yaa!!! Ambil sapu dan serok sampah itu. Lau naiklah ke lantai dua. Kau pasti sudah tahu kan apa yang harus kau lakukan sekarang??’ kata Jinki sambil memamerkan smile evilnya.
‘m...mwooo?? jadi, kau menyuruhku untuk membersihkan lantai 2???’ teriak Eun hye. hidupnya pasti akan lebih sengsara bersama namja ini. itu yang dipikirkannya. tapi, sebenarnya tak seburuk itu sih.


*TBC*






  • Share:

You Might Also Like

0 comments