Letupan, tiga, dua, satu.

Letupan, tiga, dua, satu.

dia berjalan, dia diam, sunyi adalah surga. dia mengamati. seksama. memicing, mengobservasi. keramaian buatan. menyesakkan.

kalian berjalan, kalian tertawa, sentosa menguap, meluap, keramaian buatan kalian.

bahagia harus dibagi, katanya.

sentosa tidak boleh dinikmati sendiri, egois itu, katanya.

kalian berjalan, dia berjalan. kalian tertawa, dia  mengamati.

sentosa harus dibagi. menggandeng tangannya yang dingin.

tidak cukup, merangkul untuk menghangatkan.

ah sudah biasa, ajak dia berlari dengan detak jantung bersautan. bersama. mengusir sepinya. 

biasakan dia, mencandu ramai yang kalian buat. jangan ada cela, pagi-petang harus bersama.

dia tanggalkan semuanya. dia berjalan, dia tertawa. ramai adalah kalian. sunyi adalah ketidakberdayaan. jungkir balik dunia dia. 

kalian sungguh tulus. namun lelah itu manusiawi. benak kalian bicara, euforia berlari bersama sudah usai. dunia itu suka jungkir balik. 

kalian berhenti berlari. padahal  dia belum lelah.

dunia itu suka jungkir balik. kalian terdiaspora menjadi dia dan dia.

dia berjalan, dia berjalan, dia berjalan.

kalian teridiaspora menjadi dia dan dia. tidak ada lagi kalian. 

kalian dan dia terdiaspora menjadi dia, dia dan dia. tidak ada lagi gema yang mengaungi dinding
dia dan dia menjadi samar yang mulai memudar.

dunia itu suka jungkir balik. 
dia dan dia mengobati diri dengan menemukan sosok lainnya.

dunia itu suka jungkir balik. sedangkan dia kembali pada mula. memeluk sunyi. kembali mengamati, memicing, mengobservasi keramaian buatan yang menyesakkan.