"Hoy Puang"

By Padd - Monday, May 06, 2013


Ada kalanya saat bulir embun manapak di kaki bumi
saat nyaringnya lesung padi bertalu-talu
saat terik mulai malang melintang tampar wajah kantuk
waktunya pagi menyisip di sekat awan
waktunya pagi mengungkap sebuah kata,
menjadi kisah penuh akan makna

Tak ubahnya seperti burung gereja berbaris mengepung langit
tak mau kalah baris berbaris jua mereka berlari
kawanan cilik teriak sana-sini, hari ini
“HOY PUANG!! WAKTUNYA PESTA!! PANEN BERHASIL!!

Menyisir sawah memangkas padi
menumbuk padi lesung berbunyi
rumput bergoyang burung bernyanyi
lagu daerah khidmat didendangi

“HOY PUANG!! WAKTUNYA PESTA!! PANEN BERHASIL!!


Rona jingga senja terlukis jelas diujung cakrawala
gugurnya daun seakan pertanda bahwa perayaan usai
lafadz doa kini mendayu dalam gigilnya sepi
untaian terimakasih terbungkus rapi dalam sujudnya sembahyang

Kawanan cilik teriak sana-sini, tahun selanjutnya
“HOY PUANG!! WAKTUNYA PESTA!! PANEN BERHASIL!!
Menyisir sawah memangkas padi
menumbuk padi lesung berbunyi
rumput bergoyang burung bernyanyi
lagu daerah khidmat didendangi

Kawanan cilik teriak sana-sini, tahunnya lagi
“HOY PUANG!! WAKTUNYA PESTA!! PANEN BERHASIL!!
Menyisir sawah memangkas padi
menumbuk padi lesung berbunyi
rumput bergoyang burung bernyanyi
lagu daerah khidmat didendangi

Tahunnya lagi masih menumbuk padi
tahunnya lagi masih rayakan panen
tahun berlalu era berubah
namun budaya tak pudar jua




4Mei2013
-Fadlunnida-



  • Share:

You Might Also Like

0 comments